Kamis, 10 April 2014

Ketika HATI berbicara

Mengapa ketika kaki melangkah ketika mulut berbicara, ketika mata berisyarat, ketika tangan bergerak meraba, dan ketika telinga mendengar, ada sesuatu yang dapat kamu rasakan?

Jantung membawamu hidup, namun hati membawamu menggerakkan semua yang ada dalam dirimu.

Hati itu fitrah. Maka kamu harus menjaganya.

Jantungmu berdetak sepanjang detik menuju kematian. Namun siapakah yang merasakan ada kehadiran yang berbeda dalam hidupmu? Yang merasakan adalah hatimu.

Matamu menyempit, melebar karena ada yang dirasa dari apa yang dilihat. Hatilah yang merespon penglihatan itu.

Tanganmu menyentuh, merasakan tekstur dibalik rabaan epidermis-mu. Ada sesuatu dibalik sentuhan itu, kamu bisa merasakannya, dan hati bisa merespon apa yang kamu rasa..

Telinga mendengung mendengar. Bisakah kamu merasakan apa yang kamu dengar? Bagai nyanyian alam, ataukah ketakutan? Bisa kamu rasakan dalam hatimu.

Kaki-mu membawa kemana-pun kamu mau. Tapi kaki tidak akan melangkah jika kamu tak ingin melangkah. Dan hati yang membawamu bersisyarat dibalik langkahmu.

Dunia ini hidup karena cinta dan kasih sayang. Tak ada guna manusia jika Ia tak menggunakan apa yang ada dalam dirinya untuk menikmati dan berbagi kehidupan dengan yang lain.

Tak ada guna kedua tangan, kedua kaki, kedua telinga, dan  kedua mata jika manusia hanya bisa terduduk bermain dengan dirinya sendiri, bahagia dan menangis seorang diri. Tanpa melakukan apapun yang membawanya merasa berarti.

Hati itu fitrah.
Semua yang ada dalam hati manusia adalah suci. Namun manusia yang merusaknya secara perlahan dengan membuat noda hitam disetiap kesalahn yang dilakukannya. Menodai kesucian menabur kebencian.

Cinta lahir dari hati. Begitupun dengan hati, cinta adalah fitrah. Cinta dan kasih sayang adalah mutlak terlahir dari hati.

Diamlah sejenak, dan dengarkan hatimu berbicara. Dengarlah apa yang dia akan ucapkan, dengarlah apa yang ia dengar melalui telingamu, dengarlah Ia berucap lewat perkataanmu, dengarlah ia berucap melalui tindakan kedua tanganmu, dengarlah ia berucap melalui langkah kedua kakimu.

Dengarlah..
Dengarlah, hatimu sedang berbicara padamu.

Ketika hatimu berbicara, disanalah kamu menemukan siapa kamu sebenarnya, seperti apa dirimu, dan yang terpenting adalah untuk apa kamu dilahirkan didunia ini.

Rabu, 02 April 2014

Dunia Baru

Selamat malam kerinduan. Apakah disana masih terasa begitu dingin dengan penantian? Aku harap, hawa dingin itu akan segera berubah menjadi hangat dengan pertemuan.

Beberapa setapak masadepan sudah ada didepan mataku. Kali ini aku sadar, kehidupan dunia akan segera dimulai.

Iman. Yaa.. aku harus menjaga iman ditengah panggung sandiwara ini.

Karena aku wanita, maka aku berkomitmen menjaga apa yang ada dalam diriku ini.

Banyak yang harus dibenahi. Banyak harus ditata.

Siapkan mental. Siapkan hati.

Aku akan mulai melangkah dalam duniaku sendiri. Akan melangkah diatas kemandirianku sendiro, dari TAHUN INI. 2014

Bismillah..
Allah akan melindungi..
Aamiin allahumma aamiin

Mars venus

Seperti mars dan venus.
Mereka beredar, namun saling berjauhan.

Bumi memisahkan mars dan venus. Memisahkan bukan barang sejengkal. Jauh.. jauh.. sekali

Sulit menggambarkan kejauhan itu. Rasanya.. mars dan venus bukanlah ibarat yang benar untuk seorang wanita dan laki-laki.

Bagaimana bisa?

Jika perempuan dan laki-laki.ditakdirkan berpasangan, mengapa harus ada penghalang diantara keduanya.

Jika mars adalah laki-laki dan venus adalah perempuan. Mengapa harus ada bumi ditengah-tengah mars dan venus.

Namun disuatu waktu, mars bisa melihat venus dan begitupun sebaliknya..

Kapankah itu? Itulah rahasia Tuhan