Rabu, 12 Februari 2014

AKU seperti KALENG

Sekosong kaleng.

Seberisik kaleng.

Segembel kaleng.

Sesampah kaleng.

Yaa.. itu pikiranku beberapa hari ini.

Begitu nyanyian pagi menyambut. Hanya bisa berkata "aduh".

Hey kau sang masa depan.

Kapankah kau akan menjemput diriku ini kedalam duniamu?

Tidakkah kau melihat diri yang seringsek kaleng saat ini?

Otakku mungkin akan menjadi setakberharga kaleng jika terus saja diperas.

Pikiranku tak karuan beberapa hari ini. Kalut, terbuang seperti kaleng bekas.

Aku kalut.
Aku jenuh.
Aku lemah.

Aku hanya bisa berkata. Mungkin aku seperti kaleng.

Merasa tak berguna ditengah rasa lemah.

Aku butuh kata "besok selesai!"
Aku butuh kata "semangat!"

Mana ? Dimana aku bisa dapatkan kata itu dari orang lain?

Begitu menyedihkannya aku. Menyedihkan seperti kaleng bekas yang tak dilihat. Hingga orang yang aku tunggu untuk mengucapkan kalimat itu tidak bisa melihat kesayuan dan kelemahanku saat ini.

Aku berusaha tertawa dan menguatkan diri ini SEORANG DIRI!

Ya.. kaleng..
mungkin, seperti itulah aku saat ini.

Keras tapi bisa saja rapuh.

Hey.. mengertilah. Aku butuh penyemangat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar